Detail Berita

Beranda / Berita / Detail Berita

BEST PRACTICE PPG_ SURYANI, S.Pd

Jumat, 1 Maret 2024 10:18 WIB 0 Komentar 666

MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) MENGGUNAKAN METODE STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK) TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN

 

 

Lokasi                       : SMAN 2 Bolo

Lingkup pendidikan  : Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin di capai   : Upaya Peningkatan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menyelesaikan Soal Hots Dengan                                                   Model Pembelajaran Problem Based Learning ( Pbl ) Berbantuan Media Phet Fisika                                                          Pada Kelas Xi Mia1 Sman 2 Bolo

Penulis      : Suryani, S.Pd

Tanggal     : Jumat, 1 Maret 2024

PENDAHULUAN

 

  1.  Latar belakang.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru pengampu mata pelajaran fisika terhadap proses pembelajaran siswa kelas XI IPA SMAN 2 BOLO masih belum terlaksana secara optimal. Kegiatan proses pembelajaran fisika di kelas XI masih menggunakan metode ceramah dan siswa hanya menerima pengetahuan langsung dari guru dan dapat menyebabkan beberapa siswa masih kesulitan dalam memahami materi yang telah diberikan, sehingga dapat dilihat bahwa hasil belajar fisika sebagian besar dapat dikategorikan kedalam nilai yang cukup rendah, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata siswa yang didapatkan pada saat ulangan banyak berada dibawah KKM, dan hanya beberapa peserta didik yang nilainya memenuhi KKM yang dinyatakan tuntas.

Berdasarkan uraian di atas, untuk mengatasi masalah ini diperlukan sebuah model dan media pembelajaran yang bisa mengatasi masalah dan kendala yang dihadapi oleh siswa tersebut yaitu dengan menggunakan model Problem Based Learning dengan berbantuan media. Model Problem Based Learning berbantuan media PhET adalah sutau model pembelajaran dan media yang melibatkan siswa mampu menjadi lebih aktif dalam berpikir, bertanya dan memahami masalah dalam pelajaran khususnya fisika dan berdampak positif pada hasil belajar siswa. Beberapa penelitian yang relevan menunjukkan adanya pengaruh hasil belajar fisika siswa menggunakan model Problem Based Learning yang pertama adalah penelitian dari Rahmi et al (2021) menyatakan bahwa pengetahuan pembelajaran dengan menggunakan Problem Based Learning dapat mempengaruhi hasil belajar fisika siswa yang diperoleh dari perhitungan effect size 20 artikel yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang kedua adalah dari Paradina dan Medriati (2019) bahwa dengan menggunakan model Problem Based Learning hasil belajar siswa lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan metode ceramah.

 

B.  Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Best Practice kali ini adalah Meningkatkan Kemampuan peserta didik  menyelesaiakn soal- soal HOTS  pada Mata Pelajaran Fisika Materi gelombang mekanik dengan Model Pembelajaran PBL berbasis TPACK Berbantuan media PHET Fisika.

 

II. PEMBAHASAN

 

  1. SITUASI
        1. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah

          Adapun latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini, diidentifikasikan bahwa akar permasalahannya adalah:

  1. Guru belum mengarahkan pembelajaran di kelas ke arah Students Centered (Berpusat pada Peserta Didik)
  2. Metode dan model pembelajaran yang inovatif belum sepenuhnya di terapkan di kelas      ( PBL )
  3.  Media berbasis ICT (Information and Communication Technologies) kurang dimanfaatkan  oleh guru untuk menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang lebih menarik dan interaktif.
  4. Kemampuan literasi numerasi peserta didik rendah sehingga peserta didik mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal HOTS

 

 

        1. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan

Praktik ini merupakan bentuk implementasi  dalam pembelajaran sebagai tolok ukur guru dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi di dalam kelas dengan menggunakan model pembelajaran Problem Basid Learning (PBL) sehingga penting untuk dibagikan, yaitu:

  1. Sebagai bentuk refleksi  diri untuk perbaikan dalam pembelajaran.
  2. Praktik pembelajaran ini dapat dijadikan contoh penerapan pembelajaran inovatif oleh para guru di sekolah yang ingin memanfaatkan media teknologi dalam mengajar dengan menggunakan simulasi Phet
  3. Pembelajaran bisa berpusat kepada siswa sehingga pengetahuan dari proses mencoba dalam kelas bisa lebih efektif

 

        1. Peran dan tanggung jawab pendidik dalam praktik ini

 

Dalam praktik pembelajaran ini, saya yang berperan sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan   proses   pembelajaran   ini   secara   efektif, dengan merancang perangkat pembelajaran berupa RPP, media pembelajaran (powerpoint) dan media PHET Fisika, bahan ajar, LKPD, evaluasi pembelajaran serta melaksanakan proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), metode pembelajaran Tanya jawab, diskusi dan penugasan dan presentasi kelompok, dan langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun dengan tepat dan inovatif sesuai dengan perangkat pembelajaran.

 

 

  1. TANTANGAN
    1. Tantangan untuk mencapai tujuan.

Tantangan inilah yang akan dicarikan solusi untuk dapat menjawab permasalahan tersebut. Adapun tantangan yang dihadapi oleh guru adalah sebagai berikut :

    1. Beberapa  peserta didik masih kesulitan dalam mengoperasikan chromebook, sehingga guru harus mengusahakan membantu agar pembelajaran berbasis media PhET dapat dilaksanakan dengan baik dan benar
    2. Peserta didik masih rendah literasi numerasi sehingga peserta didik kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal HOTS dan menganggap fisika itu sulit
    3. Penyusunan perangkat pembelajaran berbasis Students Centered (Berpusat pada murid) yang mengandung unsur literasi, numerasi, asesmen HOTSTPACK dan ICT disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik.

 

    1. Adapun yang terlibat dalam mencapai tujuan tersebut

a.   Dosen   pembimbing   dan   guru   pamong,   terlibat dalam memberikan masukan, saran serta pembekalan dalam menyusun perangkat pembelajaran juga pelaksanaan praktek pembelajaran.

b.   Kepala Sekolah sebagai pengawas dan pembimbing dalam praktik ini

c.   Peserta     didik     yang     melaksanakan     proses pembelajaran

d.   Teman sejawat guru-guru  yang  sudah membantu  dalam  persiapan  selama PPL

 

  1. AKSI
  1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut.
  1. Menyususn perangkat pembelajaran, RPP, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD dan evaluasi (instrument penilaian/ asesmen HOTS).
  2. Menggunakan model pembelajaran PBL yang diyakini  mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam belajar dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi dalam pembelajaran. Melaksanakan sintak-sintak PBL pada proses pembelajaran yang tertuan dalam kegiatan pembuka, kegiatan inti dan penutup.
  3. Untuk penilaian guru menyusun bahan evaluasi atau penilaian dengan berorientasi HOTS agar dapat mengukur kemampuan berpikir tinggi seperti kemampuan memecahkan masalah, kemampuan beragumen.

 

  1. Strategi yang digunakan untuk menghadapi tantangan

a. Menggunakan     media     pembelajaran     berupa powerpoint (PPT) dan berbantuan media PHET Fisika untuk menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran agar peserta didik termotivasi dalam belajar. Dan juga menerapkan model pembelajaran problem based learning (PBL) dalam proses pembelajaran untuk melatih peserta didik menjadi lebih aktif dan dapat menemukan sendiri cara menyelesaikan masalah sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

b. Membuat instrument penilaian untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Penilaian berupa penilaian efektif, kognigtif, dan psikomotorik

 

  1. Proses untuk menghadapi tantangan
  1. Pendahuluan :

Guru memberi salam Ketika memulai pembelajaran,Guru mengajak peserta didik untuk berdoa,  Guru   mengecek    kehadiran   peserta   didik serta guru memberi motivasi dan apersepsi serta tujuan pembelajaran.

  1. Kegiatan inti ( sintak PBL):
  1. Mengoreantasikan peserta didik pada masalah
  2. Mengorganisasikan     peserta     didik     dalam kelompok
  3. Membimbing  penyelidikan  individu  maupun kelompok
  4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
  5. Menganalisis      dan      mengevaluasi      proses pemecahan masalah
  1. Penutup :

Peserta didik dibimbing oleh guru membuat rangkuman/kesimpulan mengenai Karakteristik Gelombang Mekanik, melakukan refleksi, memberi soal posttest dan penugasan serta menyampaikan materi berikutnya, terakhir salam dan doa penutup.

 

  1. Siapa saja yang terlibat
  1. Guru yang menjadi fasilitator.
  2. Peserta didik sebagai subjek proses pembelajaran.
  3. Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing Pelaksanaan pembelajaran
  4. Rekan sejawat yang telah membantu dalam kelancaran proses pembelajaran

 

  1. Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi
    1. Materi yang diajarkan adalah tentang gelombang mekanik
    2. Guru harus memiliki pemahaman dan pengetahuan yang baik tentang penerapan model Problem Based Learning
    3. media virtual lab Phet collarado
    4. Peserta didik
    5. RPP, Bahan ajar, LKPD, media power point dan instrumen evaluasi
    6. Sarana chrombook yang dimiliki sekolah
    7. LCD Proyektor Epson, Kabel penghubung

 

 

  1. REFLEKSI
      1. Hasil refleksi

Berdasarkan hasil pembelajaran yang saya lakukan dikelas dengan mengunakan model pembelajaran PBL  berbantuan media Phet adalah sebagai berikut:

a. Dengan     menggunakan     media     pembelajaran media power point dan juga berbantuan media PHET Fisika membuat siswa jadi lebih berminat dan aktif dalam pembelajaran, lebih banyak peserta didik yang memperhatikan pembelajaran sehingga hasil belajar  peserta didik menjadi  lebih  baik.

b. Pada penggunaan model pembelajaran problem based learning ( PBL) membuat peserta didik lebih termotivasi, aktif, berpikir kritis dan berani mengutarakan pendapat dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional yang sebelumnya sering digunakan .

c. Kemampuan peserta didik dalam menyelasaikan soal – soal HOTS semakin meningkat. Hal ini di buktikan dengan nilai rata-rata pengetahuan dalam menyelesaikan soal soal HOTS yang mengalami peningkatan dari sebelumnya / semakin tinggi.

 

4.  Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?

Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran PBL efektif dalam meningkatkan motivasi peserta didik terhadap materi pembelajaran didalam keterampilan proses sains, komunikasi dan kolaborasi dalam memecahkan suatu permasalahan saat melakukan diskusi,  praktikum dan presentasi.

Adapun sisi ketidakefektifan dari model pembelajaran PBL diantaranya adalah membutuhkan waktu yang lebih lama karena adanya percobaan/praktikum yang harus dikerjakan oleh peserta didik.

 

 

      1. Respon peserta didik terkait dengan strategi yang dilakukan

Peserta didik merasa senang dengan proses pembelajaran yang berlangsung karena mereka dapat terlibat secara aktif dan kegiatannya menarik, menyenangkan, serta mudah dipahami. Peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan dan media pembelajarannya menarik juga mudah dipahami sehingga dapat meningkatkan semangat belajar dan hasil belajar peserta didik .

 

      1. Faktor yang mempengaruhi  keberhasilan dari strategi yang dilakukan

Hal yang menjadi faktor keberhasilan yaitu Perencanaan pembelajaran yang matang, kolaborasi dari semua pihak, desain perencanaan sesuai sintak, jadwal yang tepat dan dukungan semua ekosistem sekolah serta sarana dan prasarana yang memadai. Selain itu, faktor dari komunikasi efektif untuk membangun kedekatan dengan peserta didik.

 

      1. Faktor yang mempengaruhi ketidakberhasilan strategi yang dilakukan

Faktor ketidakberhasilan penggunaan model ini adalah jika model ini digunakan secara terus menerus maka akan menimbulkan kebosanan. Disamping itu, aktivitas dan kreativitas guru juga sangat menentukan dalam keberhasilan atau ketidakberhasilan penerapan strategi ini.

 

 

 

III. KESIMPULAN

 

Rencana tindak lanjut ( RTL )yang akan saya lakukan setelah menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada program PPG Daljab angkatan 3 Universitas  pendidikan Ganesha  ( UNDIKSHA)   tahun 2023/ 2024 ini adalah dengan menyusun dan mengusulkan program-program kegiatan  sebagai berikut:

1.  Sosialisasi Best Practice PPG Daljab Fisika ke rekan – rekan sejawat dilingkungan sekolah

2.  Memanfaatkan  hasil  best practice  sebagai  masukan  dalam  menyusun    program sekolah

3.  Memberikan usulan kepada pihak sekolah/ Dinas Pendidikan untuk mengadakan in house training terkait perencanaan pembelajaran yang menyesuaikan dengan ketrampilan pembelajaran abad 21, pembelajaran berbasis HOTS, TPACK.

4.  Guru alumni PPG Daljab  Menerapkan secara konsisten dan bertanggung jawab dalam merencanakan, melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan melaksanakan evaluasi berbasis HOTS.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Alfiah, S., & Dwikoranto. (2022). Penerapan Model Problem Based Learning berbantuan Laboratorium Virtual PhET untuk Meningkatkan HOTs Siswa SMA. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika. 13(1), 10-18.

 

 

Apriwahyuni, R., Yunus, S., & Wahyuni, D. (2021). Penerapan Model Pembelajara Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Media Simulasi PhET untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Peserta Didik. Jurnal Profesi Kependidikan, 2(1), 89-100.

Hawa, Alda., Bambang, S., & Sri, H. (2021). Efektivitas Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model PBL berbantuan Simulasi PhET pada Materi Termodinamika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika, 7(2), 327-334.

 

Intandari, R., Sri, A., & Maryani. (2018). Pengembangan LKS (Lembar Kerja Siswa) Berbantuan Simulasi PhET pada Materi Getaran Harmonis untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis pada Siswa SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika, 7(4), 349- 355.

 

 

             

 

 


Bagikan ke:

Apa Reaksi Anda?

0


Komentar (0)

Tambah Komentar

Agenda Terbaru
Prestasi Terbaru