Detail Berita

Beranda / Berita / Detail Berita

BEST PRACTICE PPG - IRFAN BUNGSU, S.Pd

Jumat, 1 Maret 2024 09:57 WIB 0 Komentar 868

MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) MENGGUNAKAN METODE STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK) TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN

 

 

Lokasi: SMAN 2 BOLO

Judul: PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA PHET UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI MIPA-4 PADA MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

Penulis: IRFAN BUNGSU, S.Pd

Hari/Tanggal: Jum'at, 01 Maret 2024

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

        A.  Latar belakang

Peran pendidik dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh, secara umum proses pembelajaran masih dominan berpusat pada pendidik (student centered), serta pendidik masih menggunakan metode ceramah, demonstrasi dan model pembelajaran yang membuat peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang di butuhkan peserta didik yaitu yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar. Setiap model pembelajaran memiliki struktur tujuan pembelajaran yang berbeda-beda tetapi pada intinya sama untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Banyaknya model pembelajaran yang dapat membangun proses berpikir ilmiah peserta didik antara lain: Inquiry, POE, problem based structure, discovery learning, project based learning (PjBL), discovery learning, dan problem based learning (PBL). Salah satu model pembelajaran yang dapat di kembangkan dan di adopsi untuk menempatkan peserta didik sebagai pusat pembelajaran dengan menerapankan model  problem based learning (PBL). Model problem based learning (PBL) adalah proses pembelajaran yang memiliki ciri-ciri pembelajaran di mulai dengan pemberian masalah yang memiliki konteks dengan dunia nyata, pembelajaran berkelompok aktif, merumuskan masalah dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan mereka, mempelajari dan  mencari sendiri materi yang terkait dengan masalah dan solusi dari masalah tersebut. Model pembelajaran problem based learning (PBL) merupakan pembelajaran yang menitik beratkan pada kegiatan pemecahan masalah. Dengan maksud peserta didik secara aktif mampu mencari jawaban atas masalah-masalah yang di berikan pendidik. Dalam hal ini pendidik lebih banyak sebagai mediator dan fasilitator untuk membantu peserta didik dalam mengkonstruksi pengetahuan secara aktif, bekerja sama dengan kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata, mengaitkan rasa keingintahuan, kemampuan berpikir kritis dan analitis, dan untuk mencari serta menggunakan sumber pelajaran yang sesuai.

B. Tujuan

Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata materi gelombang berjalan dan gelombang stasioner dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan media Phet collorado, adapun tujuan pembelajarannya sebagai berikut:

1. Melalui literasi peserta didik dapat mendeskripsikan persamaan-persamaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner dengan tepat dan benar;

2. Melalui diskusi kelompok dan literasi peserta didik dapat menganalisis gelombang berjalan dan gelombang stasioner dengan tepat dan benar;

3. Melalui percobaan dan diskusi kelompok peserta didik dapat menentukan hubungan amplitude, frekwensi, panjang gelombang dan cepat rambat gelombang melalui media Phet dengan tepat dan benar;

4. Melalui percobaan peserta didik dapat mempresentasikan hasil percobaan tentang gelombang berjalan dan gelombang stasioner dengan baik dan benar.

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

     A.  SITUASI

  1. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah

Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh peserta didik setelah dilakukan kegiatan pembelajaran. Peserta didik berusaha mendapatkan hasil belajar yang baik untuk mencapai prestasi. Akan tetapi pada pengalaman saya mengajar di SMAN 2 Bolo saya melihat tidak semua hasil belajar peserta didik nilainya tinggi pada mata pelajaran Fisika. Ada beberapa hasil belajar peserta didik yang kurang memuaskan dan dari hasil belajar yang rendah itu di sebabkan oleh beberapa factor, diantaranya faktor dari peserta didik itu sendiri dan guru.

  1. Faktor Dari peserta didik
  • Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran
  • Peserta didik banyak yang berleha - leha dan tidak fokus dalam memperhatikan penjelasan guru.
  • Peserta didik tidak berani untuk aktif pada saat mengikuti proses pembelajaran, sehingga pembelajaran hanya terpusat pada guru sebagai sumber belajar.
  1. Faktor dari guru
  • Pembelajaran masih berpusat pada guru
  • Penggunaan media teknologi dalam pembelajaran masih kurang.
  • Pembelajaran belum menggunakan pendekatan TPACK
  • Guru menerapkan model pembelajaran PBL yang belum maksimal.
  1. Praktik ini penting untuk dibagikan

Praktik ini merupakan bentuk implementasi dalam pembelajaran sebagai tolok ukur guru dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi di dalam kelas dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sehingga penting untuk dibagikan, yaitu:

  1. Sebagai bentuk refleksi  diri untuk perbaikan dalam pembelajaran,
  2. Praktik pembelajaran ini dapat dijadikan contoh penerapan pembelajaran inovatif oleh para guru di sekolah yang ingin memanfaatkan media teknologi dalam mengajar dengan menggunakan phet cholorado.
  3. Pembelajaran bisa berpusat kepada siswa sehingga pengetahuan dari proses mencoba dalam kelas bisa lebih efektif.
  1. Peran dan tanggung jawab pendidik dalam praktik ini

Dalam hal ini saya berperan sebagai guru yang bertanggungjawab melaksanakan pembelajaran secara efektif dengan model, metode, dan media yang bersifat inovatif memanfaatkan teknologi. Dengan media baru, beban guru dalam mengajar bisa berkurang dan selain itu hasil belajar peserta didik bisa lebih baik sebagai imbas dari keaktifan peserta didik dalam mengikuti pelajaran yang diberikan. Perlu memandang penting bahwa perbedaan pada setiap karakter peserta didik sesuai konsep pembelajaran abad 21, sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

  1. TANTANGAN
    1. Tantangan untuk mencapai tujuan

Dari analisis hasil kajian wawancara, literatur dan observasi, untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu mampu membawa peserta didik menjadi berpikir kritis, berkreatif, mampu bekerja sama, serta bermandiri dalam menyelesaikan permasalahan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran terdapat tantangan. Tantangan inilah yang akan dicarikan solusi untuk dapat menjawab permasalahan tersebut. Adapun tantangan yang dihadapi oleh guru adalah sebagai berikut:

    1. Peserta didik yang sangat beragam dan heterogen, baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan motivasinya
    2. Tidak banyak peserta didik yang dapat mengoperasikan chromebook, sehingga guru harus mengusahakan membantu agar pembelajaran berbasis media berupa phet cholorado dapat dilaksanakan dengan baik dan benar
    3. Peserta didik masih canggung saat mempresentasikan hasil percobaan dan diskusi di depan kelas, namun mungkin disinilah mereka belajar berkomunikasi dan berkolaborasi dengan sesama
    4. Peserta didik masih perlu diarahkan dan dibimbing dalam melakukan praktikum meskipun urutan langkahnya telah jelas tertuang di dalam LKPD
    5. Mengelompokkan dan mengkondisikan peserta didik sesuai konsep pembelajaran, terkadang membutuhkan waktu.
    1. Adapun yang terlibat dalam mencapai tujuan tersebut
  1. Kepala Sekolah selaku pimpinan
  2. Teman Sejawat selaku pemberi saran atau pun dukungan dalam praktik mengajar
  3. Dosen dan Guru Pamong selaku pembimbing dalam terlaksananya praktik mengajar
  4. Siswa selaku yang menerima pembelajaran ketika praktik mengajar

 

  1. AKSI
  1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut.
  1. Menyususn perangkat pembelajaran, RPP, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD dan evaluasi.
  2. Menggunakan model pembelajaran PBL yang diyakini mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam belajar dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi dalam pembelajaran. Melaksanakan sintak-sintak PBL pada proses pembelajaran yang tertuan dalam kegiatan pembuka, kegiatan inti dan penutup.
  3. Melakukan percobaan gelobang berjalan dan gelombang stasioner sesuai dengan materi pelajaran dengan bantuan media phet cholorado
  4. Membagi kelompok secara heterogen.
  5. Menggunakan pendekatan TPACK dan saintifik dengan metode ceramah, tanya jawab, pengamatan, diskusi, dan presentasi.
  6. Meminta bantuan rekan sejawat (Bapak Eryansyah, S,Pd Gr. Selaku tim kameramen, dan yang lainnya sebagai observer).
  1. Strategi yang digunakan untuk menghadapi tantangan

Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik siswa dan karakteristik materi disini guru memilih model problem based learning (PBL) dengan bantuan media phet cholorado.

  1. Proses untuk menghadapi tantangan
  1. Proses yang dilakukan yaitu dengan memahami sintaks model apakah sesuai dengan indikator, tujuan pembelajaran, juga materi yang akan dipelajari oleh peserta didik.
  2. Mencari gambar atau video yang relevan dengan materi yang dipelajarai oleh peserta didik
  3. Merancang kegiatan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih
  4. Membimbing  siswa selama proses pembelajaran dan dalam menyelesikan LKPD baik secara individu maupun kelompok.
  5. Melakukan evaluasi dan refleksi dalam kegiatan pembelajaran
  1. Adapun yang terlibat dalam menghadapi tantangan
  1. Guru yang menjadi fasilitator.
  2. Peserta didik sebagai subjek proses pembelajaran.
  3. Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing Pelaksanaan pembelajaran
  4. Rekan sejawat yang telah membantu dalam kelancaran proses pembelajaran.
  1. Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi
    1. Materi yang diajarkan adalah tentang gelombang berjalan dan gelombang stasioner,
    2. Guru harus memiliki pemahaman dan pengetahuan yang baik tentang penerapan model Problem Based Learning,
    3. Media virtual lab phet cholorado,
    4. Peserta didik,
    5. RPP, Bahan ajar, LKPD, media power point dan instrumen evaluasi,
    6. Sarana chrombook yang dimiliki sekolah dan,
    7. LCD Proyektor Epson, Kabel penghubung

 

  1. REFLEKSI
      1. Hasil refleksi

Berdasarkan hasil pembelajaran yang saya lakukan dikelas dengan mengunakan model pembelajaran PBL berbantuan media phet cholorado adalah sebagai berikut:

  1. Penggunaan model Problem Based Learning (PBL) sangat efektif meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses belajar karena berbasis masalah. Peserta didik dapat memecahkan masalah yang mereka hadapi. Hal ini terlihat dari hasil diskusi dalam mengerjakan LKPD dan melakukan presentasi hasil karya serta berpikir secara kritis dengan membandingkan hasil kerja kelompoknya dengan kelompok yang lain berdasarkan penilaian kinerja.
  2. Pemilihan media pembelajaran inovatif berupa phet colorado dan video pembelajaran dapat memudahkan peserta didik dalam memecahkan permasalahan terkait gelombang berjalan dan gelombang stasioner. Hal ini dikarenakan, media phet colorado dapat menambah pemahaman peserta didik, memberikan pengalaman nyata, serta keterampilan proses sains peserta didik mulai berkembang, dapat dilihat dari kegiatan mengukur, membandingkan dan menganalisis data yang diperoleh dalam menjawab persoalan yang ada dalam LKPD. Hal ini dibuktikan penilaian sikap pada saat membimbing penyelidikan individu maupun kelompok.
  3. Penggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) berbantuan media pembelajaran inovatif membantu mereka dalam memahami permasalahan yang berkaitan dengan gelombang berjalan dan gelombang stasioner ini di buktikan dengan hasil refleksi akhir pembelajaran.
  4. Kegiatan Problem Based Learning (PBL) berpusat pada peserta didik dan meningkatkan keaktifan dalam proses belajar, sehingga hasil belajar peserta didik turut meningkat ini di buktikan dengan rata-rata nilai yang diperoleh sebanyak 21 peserta didik yakni 92,56 atau 90,47% peserta didik mencapai ketuntasan dari KKM yakni 75.
      1. Alasan Efektif atau tidak efektif  

Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran PBL efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik terhadap materi pembelajaran didalam keterampilan proses sains, komunikasi dan kolaborasi dalam memecahkan suatu permasalahan saat melakukan diskusi,  praktikum dan presentasi.

Adapun sisi ketidakefektifan dari model pembelajaran PBL diantaranya adalah membutuhkan waktu yang lebih lama karena adanya percobaan/praktikum yang harus dikerjakan oleh peserta didik.

      1. Respon peserta didik terkait dengan strategi yang dilakukan

Adapun respon peserta didik terkait dengan strategi yang dilakukan, yaitu:

  1. Peserta didik merasa senang dengan proses pembelajaran yang berlangsung karena mereka dapat terlibat secara aktif dan kegiatannya menarik, menyenangkan, serta mudah dipahami.
  2. Peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan dan media pembelajarannya menarik juga mudah dipahami
      1. Faktor yang mempengaruhi  keberhasilan dari strategi yang dilakukan

Adapun faktor yang mempengaruhi  keberhasilan dari strategi yang dilakukan, yaitu:

  1. Perencanaan pembelajaran yang matang
  2. Kolaborasi dari semua pihak,
  3. Desain perencanaan sesuai sintak,
  4. Jadwal yang tepat dan dukungan semua ekosistem sekolah,
  5. Sarana dan prasarana yang memadai,
  6. Hubungan komunikasi yang efektif untuk membangun kedekatan dengan peserta didik, dan
  7. Kreatifitas peserta didik
      1. Faktor yang mempengaruhi ketidakberhasilan strategi yang dilakukan

Adapun faktor ketidakberhasilan strategi yang di lakukan, yaitu:

  1. Penggunaan model ini jika digunakan secara terus menerus maka akan menimbulkan kebosanan.
  2. Aktivitas dan kreativitas guru juga sangat menentukan dalam keberhasilan atau ketidakberhasilan penerapan strategi ini.

 

 

 

BAB III

KESIMPULAN

 

Pemilihan model Problem Based Learning (PBL) dapat menumbuhkan sikap berpikir kritis, mendapatkan  pengetahuan baru yang  lebih bermakna dan dinamis, disertai pemilihan metode yang variatif sehingga memberikan dampak efektif  untuk meningkatkan keaktifan siswa. Melalui LPKD sebagai lembar kerja pada langkah-langkah yang tersistimatis memberikan ruang  pada kemajuan serta perkembangan pembelajaran yang komprehensip. Upaya penggunaan media pembelajaran berbantuan media phet dapat mengaktifkan peserta didik melalui kegiatan pemecahan masalah secara berkelompok yang dilihat dari aktivitas dan antusias peserta didik dalam menjalani proses pembelajaran. Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan berupa penilaian sikap, keterampilan dan pengetahuan dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning berbantuan media PhET dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI MIPA-4 pada materi gelombang berjalan dan gelombang stasioner di SMAN 2 Bolo tahun pelajaran 2023/2024.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Yulianti, E., & Gunawan, I. (2019). Model pembelajaran problem based learning (PBL): Efeknya terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis. Indonesian Journal of Science and Mathematics Education, 2(3), 399-408.

 

Ihtiromah, Z. M. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ECIRR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER (Bachelor's thesis, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

 

Jamila, S., Verawati, N. N. S. P., & Makhrus, M. (2023). Pengaruh Model Problem Based Learning Berbantuan Media PhET terhadap Hasil Belajar Gelombang Berjalan dan Gelombang Stasioner Siswa Kelas XI. Lensa: Jurnal Kependidikan Fisika, 11(1), 8-14.

 

SITI, J. (2023). PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA PHET TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI (Doctoral dissertation, Universitas Mataram).

 

 

  

 

 

 


Bagikan ke:

Apa Reaksi Anda?

0


Komentar (0)

Tambah Komentar

Agenda Terbaru
Prestasi Terbaru